Pada saat ini Ilmu bukan hanya tentang pelajaran kesehatan atau pun menghitung suatu jarak. Tetapi kita sangat perlu mempelajari tentang budaya. Di sebagian Universitas telah menggunakan mata kuliah yang di beri nama dengan Ilmu Budaya Dasar. Dalam hal ini kita akan membicarakan tentang norma-norma dalam berbudaya. Hal ini sangat diperlukan pada para pelajar yang berada di bawa, di tengah, atau pun yang berada pada tingkat atas. Tidak dapat disangkal bahwa ruang lingkup kita amat sangat sempit, sehingga kita tidak dapat berinteraksi dengan yang lainnya atau dapat dikatakan tidak dapat bergabung dengan dunia yang sangat luas ini. Latar belakang yang di gunakan untuk menggunakan Ilmu Budaya dasar adalah dimana kita bangsa Indonesia adalah negara yang sangat banyak memiliki budaya-budaya yang berbeda-beda. Sehingga kita perlu mengetahui akan budaya-budaya yang berada di Indonesia kita yang tercinta ini. Kemudian latar belakang yang sangat mempengaruhi adalah dimana proses pembangunan yang berlangsung mendapatkan tanggapan positif ataupun negatif oleh para warga. Sehingga kita akan mendapatkan sebuah mental yang jatuh dan tnapa kita sadari aka lebih banyak konflik yang akan kita hadapi.
Lalu budaya dengan manusia adlah suatu oknum yang saling berkaitan satu sama lain. dalam uraian ini kita akan sama-sama mencoba untuk membahas tentang pengertian-pengertian manusia dan budaya.
A. Tujuan dan Pengertian dari Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah suatu pengetahuan yang sangat diharapakan agar dapat memberikan suatu pengetahuan yang dasar dan juga suatu pengetahuan yan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkajikan masalah-masalah manusia dan kebudayaan sehingga kita akan mendapatkan suatu gagasan yang luasa dan pengetahuan yang sangat luas, bujan hanya di titik tertentu saja atau pengetahuan yang itu-itu saja.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di indonesia sebagai pengganti istilah basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “ The Humanities”. Adapun istiah Humanities itu berasal dari bahasa latin yaitu Humanus yang memiliki arti manusia, bebudaya dan halus. Dengan demiian kita mempelajari the humanities diandaikan seorang akan bisa menjadi lebih manisiawi, lebih berbudaya dan lebih luas. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penelompokkan ilmu pengetahuan. Dan pengetahuan tersebut di bagi dalam 3 bagian kelompo besar yaitu:
1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu alamiah bertujuan untuk mengetahui aturan-aturan yang berada di alam semesta. Cara pengkajian dalam metode ilmiah adalah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai peraturan itu, lalu dibuat suatu analisa untuk mendapatkan suatu kualitas yang baik bagi kita semua yang hidup di alam juga. Setelah itu kita generalisasikan hasil dari analisa yang telah kita buat dan atas dasar yang telah kita prediksi.
2.Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu sosial memili tujuan untuk memberikan suatu peraturan-peraturan yang berlaku dalam hubungan antar manusia. Hal ini kita sngat memerlukan metode dari ilmu ilmiah gunakan. Tetapi hasilnya tidak selamanya 100% benar, tetapi bisa dikatakan mendekati hasil kebenarannya. Dengan demikian dalam berkehdupan tidak dapat di prediksi secara pasti tentang keteraturan dalam hubungan manusia.
3. Pengetahuan Budaya ( The Humanities )
Pengetahuan budaya mempinyai tujuan untuk memahami dan mencari kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengakan pembahasan tersbut sangat diperlukan untuk mengungkapan suatu peristiwa-peristiwa dan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat unik, kemudian diberikan arti. Metode ini tidak ada hubungannya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Ilmu budaya dasra berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris adalh Basic Humanities. Iilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya melainkan mengetahui dasar dan pengertian umumm tntang konsep-konsep yan berkembang untuk mengkji masalah-masalah yang ada.
Kemidian mata kulia Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan pengertian umum tntang konsep yang dijelaskan dan dikembangakna sehingga masalah-masalah yang ada mencangkup tentang manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dsar diberikan kepada kita adalah bukan hanya sebagai pengetahuan bertambah tetapi melatih kita untuk berwawasan yang luas dengan kemampuan untuk mengkritik, baik secara langsung alam sekitar ataupun berhubungan untuk diri sendiri.
Untuk menjangkau tujuan dari Ilmu Budaya Dasar adalah diharapkan untuk kita dapat mengusahakan kepekaan untuk membiasakaan diri kita untuk mendapatkan suatu yang berbeda dengan linkingan yang baru terutama dengan kepentingan profesi mereka. Setelah itu kita memberikan kesempatan untuk para mahasiswa untuk meperluas pandangan kita akan masalah yang yang ada sehingg kita dapat menghasilkan hasil yang baik. Mengusahakan para mahasiswa untuk berusaha menggapai cita-cita kita sesuai dengan keinginan kita.
B. Hubungan antara Manusia dengan Budaya
Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki- laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak- anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai prilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Walaupun secara arti keduanya berbeda tetapi itu adalah sebuah satu kesatuan. Seperti yang kita ketahui bahwa manusia membuat suatu kebudayaan sesuai dengan kesepakatan, dan setelah suatu kebudayaan itu telah selesai dibuat dan dikukuhkan maka kebudayaanlah yang mengatur hidup manusia agar sesuai dengan hasil yang telah di sepakati. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya disini bhwa hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. ada tiga tahap untuk memproses dialektis yaitu: Eksternalisasi, Objyektivitas, dan Internalisasi. Eksternalisasi adalah dimana manusia berusaha untul menunjukan ekspresi mereka masing-masing sehingga tercipta suatu yang sesuai dengan keinginan mereka. Objyektivitas adalah dimana proses manusia untuk berfikir secara realitas obyektif atau suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Internalisasi adalah dimana poses manusi disegrap kembali oleh manusia. Maksunya adalah manusia belajar kembali agar dapat memiliki hidaup yang baik dan tentram.
C. Kesimpulan
Semua yang kita baca adalah suatu peringatan kepada kita dimana kita harus lebih mengenal akan budaya-budaya kita. Disatu sisi mungkin kita merasa tidak perlu untuk mempelajari secara dalam tentang budaya kita. Tapi seiringnya waktu kita sanagt membutuhkan pelajaran tentang budaya, setidaknya kita mempelajari dasar-dasarnya saja terlebih dahulu.
Setelah itu kita juga jangan menganggap sepele hubungan manusia dengan budaya. Karena manusia tidak dapat lepas dari kebudayaan, karena budaya itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Manusi dan budaya sangat memiliki keterkaitan yang erat. Tidak ada lagi perbandingan antara manusi dan budaya. Karena di kehidupan kedepannya pun satu sama lain masih saling berkaitan.
Dan disini diharapakan sekali kegunaan pada mata kuliah Ilmu budaya dasar , agar para mahasiswa dari semua jurusan dapat mempunyai suatu pandangan yang satu. . Adanya ini mudah-mudahan dapat membuat para mahasiswa atau pun para masyarakat sekitar dapat lebih berpegang teguh secara bersama-sama.